Sabtu, 29 Januari 2011





PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
PADA PT.ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967

CABANG SYARIAH DEPOK

Jl. Margonda Raya No.304 C, Depok Telp.021-77202357

Diajukan Pada Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat
Tugas Paper Manajemen




OLEH

JANATA ELMA PANGESTY

                                                                      2010.4.19322                  
MANAJEMEN KEUANGAN 1.D
                                                                                                 
KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN R.I.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAAN
2010



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah segala puji bagi ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga dapat menjalankan tugas penelitian beserta makalah.
            Makalah ini memberikan penjelasan tentang bagaimana penerapan fungsi-fungsi manajemen di PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok.
Fungsi manajemen yang dibahas dalam makalah ini adalah fungsi manajemen yang dikemukakan oleh James A.F Stoner. Yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, Kepemimpinan, dan Pengendalian.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan tidak sempurna, maka dari itu penulis berharap akan masukan, kritik dan saran dari semua pihak yang telah membaca makalah ini. Selain itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Drs. Udin Syamsudin, M.M
Selaku Direktur Akademi Pimpinan Perusahaan
2.      Bapak Drs. Hudan, M.M
Selaku Ketua Program Studi Jurusan Manajemen Keuangan
3.      Bapak Sasono
Selaku Dosen Pengantar Manajemen
4.      PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok
Sebagai Tempat penelitian
5.      Bapak Landung Eko Hardiono
Kepala Seksi Teknik, Keuangan, Personalia dan Umum BUMIDA Cabang Syariah Depok
6.      Orang Tua yang telah memberikan semangat, dukungan dan doa.
7.      Teman-teman yang memberikan saran dan motivasi.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penyusun pada khususnya. Akhirnya, semua kebenaran yang terkandung di dalam makalah ini semata-mata hanyalah berkat kemurahan-Nya dalam menuntun penulis menuju kebenaran, sedangkan segala kekeliruan yang terdapat di sini sepenuhnya bersumber dari dan menjadi tanggung jawab penulis.


Depok, Desember 2010


Janata Elma Pangesty
NIM: 2010.4.19322



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Alasan Pemilihan Judul
Di dalam era globalisasi yang melanda dunia ini, perkembangan perekonomian pada bisnis usaha saat ini sudah semakin pesat. Pertumbuhan perekonomian di Indonesia pun telah mengalami era globalisasi, dimana perekonomiannya berada pada perekonomian industrialisasi. Hal ini terlihat dengan semakin banyak dan luasnya perusahaan yang telah ada.
Dengan berkembangnya usaha bisnis yang semakin pesat, maka masalah yang dihadapi oleh perusahaan bertambah kompleks dan akan memengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan, baik yang sedang berkembang maupun perusahaan yang telah maju.

Alasan penulis memilih judul “ Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok ”. Judul tersebut menerangkan isi dari paper ini. Yaitu bagaimana perusahaan tersebut menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam perusahaan.

Pada saat ini, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa asuransi sudah semakin banyak dan kompetisi di industri asuransi semakin ketat di Indonesia. Perusahaan asuransi merupakan sector pendukung dari sector-sektor utama perekonomian, jika perekonomian baik, cenderung perasuransian akan baik dan begitu juga sebaliknya. Tetapi, akan berhasil atau tidaknya usaha pengelolaan perusahaan dalam bidang asuransi ini juga sangat tergantung pada kinerja manajemen, dan tergantung pada bagaimana perusahaan dalam bidang tersebut menerapkan fungsi-fungsi manajemennya. Bagaimana perusahaan tersebut memulai dengan  perencanaan; seperti merumuskan visi misi dan strategi perusahaan , melakukan pengorganisasian; membagi pekerjaan berdasarkan jabatannya dan menurut keahlian yang dimiliki para karyawan, menjalankan kepemimpinan; pemimpin sebagai panutan dan harus membina bawahan dengan baik, dan menerapkan pengendalian secara ketat agar tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan setiap kegiatan perusahaan dan dapat mencapai hasil yang maksimal.
Penerapan fungsi-fungsi manajemen seperti yang dipakai di PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok menumbuhkan rasa ingin tahu penulis untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang pelaksanaan manajemen di perusahaan tersebut. Penulis juga merasa topik ini penting dan menarik untuk diteliti karena dapat menambah pengetahuan khususnya kepada penulis perihal penerapan fungsi manajemen yang diterapkan di perusahaan dalam bidang asuransi.

1.2    Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah sebagai tugas dari dosen pengantar manajemen. Dan agar penulis mengetahui bagaimana fungsi-fungsi manajemen diterapkan pada kehidupan nyata dalam perusahaan, dan seberapa penting fungsi-fungsi manajemen tersebut sehingga harus diterapkan. 



Tujuan Penelitian dibagi menjadi 3 bagian :
·         Bagi Mahasiswa :
1.      Meningkatkan kemampuan, memperluas pengetahuan mahasiswa dalam bidang manajemen.
2.      Membandingkan antara teori yang diperoleh di perkuliahan dengan kenyataan yang ada di PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok.
3.      Penerapan fungsi perencanaan di PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok
4.      Penerapan fungsi pengorganisasian di PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok
5.      Penerapan fungsi kepemimpinan di PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok
6.      Penerapan fungsi pengendalian di PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok
7.      Menumbuhkan dan memantapkan sikap professional mahasiswa, meliputi kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi serta bekerja sama dengan orang-orang dalam perusahaan.
8.      Melatih inisiatif, kreativitas dan kedisiplinan.
9.      Memperluas wawasan mahasiswa mengenai dunia kerja dalam era globalisasi.
·         Bagi Masyarakat :
            Masyarakat dapat memperoleh pengetahuan mengenai penerapan fungsi manajemen   dalam PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok, dan dapat mengetahui lebih dalam mengenai fungsi sosial apasaja yang dilakukan oleh PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok kepada masyarakat.
·         Bagi Akademi :
1.  Untuk melihat dan menilai seberapa besar keberhasilan akademi dalam mendidik para mahasiswanya, sehingga dapat menyelesaikan tugas penelitian ini.
2.   Sebagai referensi kepada mahasiswa lain dalam membuat tugas paper.

1.3    Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penulisan paper ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada pokok pembahasan yang sudah ditentukan oleh dosen pengantar manajemen yaitu sebatas pada  penerapan fungsi-fungsi manajemen pada PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok. Dan sejauh mana aktivitas penerapan fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian di perusahaan tersebut memengaruhi kinerja dan juga kualitas perusahaan.

1.4    Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan penulis pada PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok dilakukan dengan cara :
a.       Field Research
Penulis melakukan field research ( studi lapangan ) dengan cara mendatangi perusahaan secara langsung setelah mendapatkan izin dari Kepala Seksi Teknik, Keuangan, Personalia dan Umum pada PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok, untuk mendapatkan data-data otentik guna melengkapi paper yang dibuat penulis. Penulis dapat melihat langsung aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Dalam melaksanakan studi lapangan ini, teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan cara :
1. Interview / wawancara
Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian ini, baik dengan manajer atau dengan pegawai-pegawai untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. Wawancara dilakukan secara formal ataupun informal. Wawancara penulis lakukan ketika sedang berbicara pada karyawan, dan juga meminta izin kepada kepala seksi untuk dimintai kesediaannya untuk diwawancarai.
2. Observasi
Melihat dan mengamati aktivitas atau kegiatan apa saja yang dilakukan oleh para karyawan yang bekerja dalam PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok. Dan mencatatnya sebagai bahan penulisan paper ini.
b.      Library Research
Riset kepustakaan adalah penelitian yang penulis lakukan dengan cara mencari data-data kepustakaan yang dalam arti mempelajari serta menelaah buku pengetahuan, mengambil keterangan dan teori-teori dari buku-buku yang membantu penyusunan makalah ini.
Penulis melakukan studi kepustakaan salah satunya di ruang perpustakaan di kampus Akademi Pimpinan Perusahaan. Seperti mengutip pendapat para ahli dari suatu buku. Dan juga mengambil sejarah beserta profil  PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok dari buku laporan tahunan yang dibuat oleh perusahaan pusat dalam akhir periode. Hal ini penulis lakukan untuk membandingkan keserasian dalam penyusunan paper ini.
c.   Quesionaire
            Penulis terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan yang kemudian diajukan kepada kepala seksi teknik, keuangan, personalia dan umum. 



BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangannya
2.1.1 Sejarah Singkat 
Ø  PT.Asuransi Umum BUMIPUTERA MUDA 1967
            PT.Asuransi Umum BUMIPUTERA MUDA 1967 (selanjutnya disebut BUMIDA) didirikan atas ide pengurus AJB BUMIPUTERA 1912 sebagai induk perusahaan yang diwakili oleh Drs.H.I.K Suprakto dan Mohamad S. Hasyim, MA sesuai dengan akte No.7 tanggal 8 Desember 1967 dari notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, SH yang berkedudukan di Jakarta dan diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.15 tanggal 20 Pebruari 1970. BUMIDA memperoleh ijin operasional dari Direktorat Lembaga Keuangan, Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri, Departemen Keuangan Republik Indonesia melalui surat No. KEP.350/DJM/111.3/7/1973 tanggal 24 Juli 1973 dan diperpanjang sesuai keputusan Menteri Keuangan Tahun 1986. BUMIDA menuju cita-cita menjadi “The Big Ten” perusahaan asuransi umum dan menjadi perusahaan berkualitas, dipercaya, sehat dan menguntungkan bagi senua pihak yang berkepentingan (Stakeholder).
Ø  PT.Asuransi Umum BUMIPUTERA MUDA 1967 Unit Syariah
PT.Asuransi Umum BUMIPUTERA MUDA 1967 Unit Syariah (disingkat BUMIDA Syariah) memperoleh izin pendirian sejak 19 Februari 2004, sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan RI NO.Kep-075/KM.6/2004. Secara resmi beroperasi sejak bulan April 2004.
Ø  Cabang Syariah Depok
PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok didirikan pada tahun 2005 yang pada awalnya bertempat di Jalan Margonda Raya No.304 C, Depok, 16431 dan kemudian pindah lokasi ke Jalan Margonda Raya No. 27, Depok.

2.2 Fungsi Sosial dan Ekonomi Perusahaan
Dengan berdirinya PT.Asuransi umum BUMIPUTERA MUDA 1967 Cabang Syariah Depok, sudah tentu mendatangkan manfaat sosial dan ekonomi yang dapat dirasakan langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat.
2.2.1 Fungsi Sosial
         Berdirinya perusahaan tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang dirasakan oleh masyarakat, diantaranya :
1.      Perusahaan asuransi BUMIDA Cabang Syariah Depok mempunyai fungsi sosial yang cukup besar kepada masyarakat, khususnya kepada masyarakat yang menjadi anggota asuransi. Karena asuransi meringankan beban masyarakat yang menjadi anggota asuransi. Contoh : Saat terjadi kehilangan kendaraan, pihak asuransi akan mengeluarkan uang sebagai ganti rugi, dan hal tersebut akan mengurangi beban daripada orang yang kehilangan kendaraan tersebut.
2.      BUMIDA Cabang Syariah Depok juga turut melaksanakan program pemerintah, yaitu Corporate Social Responsibility (CSR) berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
3.      BUMIDA Cabang Syariah Depok juga turut berperan aktif dalam lingkungan dengan memberikan sumbangan-sumbangan.
4.      BUMIDA Cabang Syariah Depok memberi kesempatan kerja praktek bagi pelajar ataupun mahasiswa.
5.      BUMIDA Cabang Syariah Depok mengikutsertakan karyawannya dalam program pelatihan yang dapat meningkatkan profesionalitas kerja.
5.2.2        Fungsi Ekonomi
1.      Menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat lain umumnya. Dengan menjadi agen asuransi. Serta memperkecil tingkat pengangguran.
2.      Turut melaksanakan dan menunjang pembangunan nasional, yaitu dengan membayar pajak penghasilan badan usaha kepada pemerintah dengan memotong gaji karyawan mereka secara langsung.
3.      Membangun kesejahteraan tenaga kerja.

2.3 Manajemen dan Organisasi
            Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi.
            Manajemen sebagai suatu seni bukan diartikan seni dalam formal yang biasa dihubungkan dengan seni musik, sastra, tari, drama, patung, lukis, dan sebagainya. Dengan demikian, bukan berarti bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik harus menjadi seorang seniman, atsu seorang pemimpin minimal harus menguasai salah satu cabang kesenian seperti menyanyi, menari, atau melukis.
            Yang dimaksud seni disini adalah seni dalam pengertian yang lebih luas dan umum, yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam (human and natural resources) secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
            Manajemen di dalam BUMIDA Cabang Syariah Depok tergolong kedalam manajemen sistem terbuka. Yaitu sistem yang berinteraksi secara dinamis dengan lingkungannya. BUMIDA Cabang Syariah Depok dapat dikatakan demikian karena dalam menjalankan kegiatannya yang berupa :
§  Masukan ; Bahan baku, sumber daya manusia, modal, teknologi, dan informasi, BUMIDA senantiasa berinteraksi dengan lingkungan. Sebagai contoh, bahan baku yang berupa nasabah yang mempercayakan uangnya untuk diasuransikan adalah masyarakat luas. Sedangkan sumber daya manusia, adalah seorang agen asuransi yang dalam kegiatannya memasarkan produk asuransi, seorang agen harus dapat berinteraksi dan berkomunikasi kepada masyarakat.
§  Dalam proses transformasi ; Kegiatan karyawan berhubungan langsung dengan lingkungan seperti pada saat nasabah mengajukan klaim kecelakaan kepada pihak asuransi, seorang petugas harus memeriksa apakah klaim tersebut benar atau hanya rekayasa. Untuk mengetahui kebenaran tersebut, petugas harus mengadakan wawancara kepada saksi yaitu orang-orang yang berada di lingkungan tempat kejadian perkara tersebut. Kegiatan manajemen juga terbuka bagi lingkungan. Contoh : Perusahaan dapat dengan terbuka menjelaskan bagaimana kegiatan manajemen dan fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan pada perusahaan.
§  Keluaran ; Jasa asuransi yang diberikan kepada para nasabah saat mereka mengajukan klaim. Hasil keuangan yang berupa laporan keuangan, siapapun boleh melihatnya dan tidak ditutup-tutupi.
BUMIDA Cabang Syariah Depok memiliki sebuah struktur organisasi fungsional, struktur organisasi tersebut menghimpun seluruh individu yang terlibat dalam suatu aktivitas atau beberapa aktivitas yang berkaitan dalam suatu divisi.



2.4 Aktivitas Perusahaan
            PT.Asuransi Umum BUMIPUTERA MUDA 1967 menjalankan aktivitasnya dengan memiliki Falsafah dan Nilai Dasar (Philosophy and Basic Value) sebagai berikut :







Oval: Idealisme
Idealism


Oval: Kebersamaan
Togetherness           





Oval: Profesionalisme
Professionalism
Oval: Menguntungkan
Benefit


                                   


Dan juga menjalankan aktivitas perusahaan sesuai dengan Budaya Perusahaan (Corporate Culture) :
Berani Berubah dan Beda
U
let dan Pantang Menyerah
M
enghargai Nasabah Kecil
I
novatif dan Aktif
D
isiplin dan Taat Prosedur
A
manah dan Tidak Ingkar Janji
K
ebanggan dan Kebersamaan
O
rientasi pada target dan Waktu
E
fektif dan Efisien
            Untuk memuaskan para nasabah dan untuk menghadapi kompetisi di industri asuransi yang semakin ketat, BUMIDA memiliki berbagai produk layanan yang inovatif dan kompetitif, seperti :
Produk Korporasi


·         Karyawan Koe
·         Asuransi Kebakaran
·         Asuransi Kendaraan Bermotor
·         Asuransi Pengangkutan
·         Asuransi Rangka Kapal
·         Asuransi Kecelakaan Diri
·         Asuransi Kesehatan
·         Asuransi Rekayasa
·         Asuransi Aneka
·         Penjaminan
·         Kontra Garansi Bank
·         Asuransi Excise Bond



Produk Khusus


·         Jaminan Sosial dalam Hubungan Kerjasama di luar Jam Kerja
·         Asuransi Tanggung Gugat Profesi Dokter
·         Asuransi Kredit
·         Asuransi Tanggung Gugat Profesi Bidan
·         Asuransi Gagal Panen



Produk Perorangan


·         RumahKoe
·         MotorKoe
·         MobilKoe
·         SehatKoe
·         SiswaKoe
·         MahasiswaKoe
·         SiagaKoe


Produk PaketKoe Syariah


·         RumahKoe
·         MotorKoe
·         MobilKoe
·         SehatKoe
·         SiswaKoe
·         MahasiswaKoe
·         SiagaKoe



Produk Standar Syariah


·         Produk Standar Syariah Asuransi Kebakaran
·         Asuransi Kendaraan
·         Asuransi Kesehatan
·         Asuransi Kecelakaan Diri
·         Asuransi Pengangkutan
·         Asuransi Engineering
·         Asuransi Kebongkaran
·         Asuransi Cash In Safe & Transit
·         Asuransi Aneka (Billboard, public liability)
·         Tanggung Gugat Profesi Dokter
·         Asuransi bersifat Tailor Made (Sesuai Kebutuhan)



            Aktivitas yang dilakukan dalam kantor cabang adalah memproses polis asuransi untuk para nasabah yang baru mendaftar, dan menerima klaim dari para nasabah yang mengajukan klaim. Dalam menerima klaim, para petugas asuransi harus mengecek kebenaran dari klaim tersebut. Bisa dengan cara studi lapangan, ataupun mewawancarai nasabah dan saksi-saksi.  




BAB III
PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN

3.1 Fungsi Perencanaan    
                Perencanaan menjadi pegangan setiap pimpinan dan pelaksanaan untuk dilaksanakan. Dengan demikian, melalui perencanaan dapat dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindak dalam pelaksanaan di lapangan. Dapat pula dikatakan bahwa pimpinan harus mengetahui secara pasti tujuan jangka panjang, untuk kemudian rencana jangka panjang menengah dan di atas perencanaan jangka panjang menengah ini pula , ia harus menentukan perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek ini harus dirinci berdasarkan skala prioritas, mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan secara bertahap serta terencana melaksanakan tahap tahap berikutnya sampai tujuan jangka pendek itu dapat tercapai sepenuhnya, perlu diadakan evaluasi untuk menyempurnakan langkah selanjutnya. (Wahyudi, 1994:71). Menurut Louis A.Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud :
1. Prakiraan (forecasting)
    Merupakan suatu usaha sistematis untuk memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang diketahui.
2.  Penetapan Tujuan (establishing objective)
Merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan
3. Pemrograman (programming)
    Suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan :
-     langkah utama untuk mencapai suatu tujuan;
-     unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah;
-    urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.
4. Penjadwalan (scheduling)
    Penetapan atau penunjukkan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
5. Penganggaran (budgeting)
    Aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan (financial resources) yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.
6. Pengembangan Prosedur (developing procedure)
    Aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.
7. Penetapan dan interpretasi kebijakan (establishing and interpreting policies)
    Aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan para bawahannya akan bekerja.
Fungsi Perencanaan utama yang dibuat oleh PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 adalah Visi dan Misi perusahaan.

VISI

Tumbuh dan Berkembang menjadi Perusahaan yang Lebih Sehat dan 10 Besar Asuransi Umum.
MISI
Mewujudkan Organisasi yang Prima, Bisnis yang Berkualitas, dan Sinergi yang Terpadu dengan Bumiputera Grup.

            Perencanaan awal yang juga dilakukan oleh PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 adalah dengan modal setor sebesar Rp 100 M, menunjukkan BUMIDA telah memenuhi regulasi pemerintah yang tertuang melalui PP No.81 tahun 2008, PP No.39 tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No.73 tahun 1992 tentang Penyelenggara Usaha Perasuransian yang mewajibkan setiap perusahaan asuransi memiliki modal disetor minimal Rp 100 M dengan susunan pemegang saham sebagai berikut :

} AJB Bumiputera 1912 :

   99.200 lembar saham ( 99.20% )

} PT.Eurasia Wisata :

   800 lembar saham ( 0.80% )

            Semua itu akan berfungsi secara optimal bila PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 tetap konsisten menggulirkannya dengan terus mengadakan perbaikan yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan mempertebal Sense of Belonging untuk menggalang rasa kebersamaan, PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 akan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan.
            Saat ini kompetisi di industri asuransi semakin ketat. Mulai dari perang harga, hingga pengeluaran produk yang inovatif dan kompetitif membuat PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 tidak tinggal diam, tetapi tetap terus berusaha menjadi yang terbaik. Dalam menghadapi persaingan di tahun 2010, manajemen BUMIDA telah melakukan konsolidasi dalam menyusun strategi yaitu dengan mengedepankan kualitas kinerja di semua bidang, diantaranya akan tetap focus memaksimalkan Gerakan Sinergi Terpadu (GESIT) melalui sinergi internal, sinergi Bumiputera Grup, sinergi umum maupun khusus, penyempurnaan struktur organisasi dan pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi, optimalisasi pemasaran produk-produk unggulan, peningkatan kinerja teknik untuk memberikan hasil underwriting yang baik, peningkatan kualitas pelayanan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pelanggan, optimalisasi hasil investasi melalui instrumen investasi yang aman dan menguntungkan serta penyempurnaan sistem teknologi informasi yang terintegrasi.
            Dengan mengedepankan pada kualitas kinerja di semua bidang serta menuju perusahaan yang baik sesuai Good Corporate Governance (GCG), BUMIDA mencanangkan pertumbuhan premi gross sebesar 10% di tahun 2010 atau minimal Rp. 434.33 Milyar dengan pertumbuhan Gross Profit sebesar 16.47%. Mengamati perkembangan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir serta dukungan dan upaya dari seluruh jajaran BUMIDA, nasabah, rekanan dan pemegang saham, PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 optimis mampu mencapai visi dan misinya sesuai dengan yang dicanangkan pada tahun 2013.

3.2 Fungsi Pengorganisasian
            Secara klasik, organisasi diartikan sebagai struktur yang menggambarkan hierarki. Secara modern organisasi diartikan sebagai hubungan kerja antar manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Wahyudi, 1994: 77). Walaupun demikian, menurut GR Terry dalam Wahyudi (1994:77), organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan mereka dipengaruhi oleh hubungan secara keseluruhan. Dengan demikian, organisasi terdiri dari dua jenis, yaitu bagian dan hubungan.
            Organisasi juga dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama (Siswanto, 2005:73). Berdasarkan definisi tadi, jelaslah bahwa dalam suatu organisasi minimum mengandung tiga elemen yang saling berhubungan. Ketiga elemen organisasi tersebut adalah :
  1. Sekelompok orang,
  2. Interaksi dan kerja sama, serta
  3. Tujuan bersama.
Salah satu cirri utama dari suatu organisasi adalah sekelompok orang yang menggabungkan diri dengan suatu ikatan norma, peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang telah dirumuskan dan masing-masing pihak siap menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
Ciri yang kedua adalah bahwa dalam suatu organisasi , sekelompok orang tersebut saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan ,menerima, dan juga saling bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan maksud (purpose), sasaran (objective), dan tujuan (goal).
Ciri yang ketiga adalah bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama tersebut diarahkan pada suatu titik tertentu, yaitu tujuan bersama dan yang ingin direalisasikan. Tujuan bersama yang hendak direalisasikan tersebut dapat merupakan tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek. Mungkin juga tujuan yang pencapaiannya secara rutin maupun tujuan yang pencapaiannya secara berkala saja.
Berdasarkan deskripsi tentang organisasi di atas, pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerja, penetapan hubungan anta pekerjaan yang efektif di antara mereka, dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi. Oleh karena itu, dalam pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut:
1.      mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai;
2.      deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu;
3.      klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis;
4.      memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas yang hendak dioperasikan;
5.      penunjukkan sumber daya manusia yang menguasai bidang keahliannya;
6.      mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk.
            Pengorganisasian yang diterapkan dalam PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 adalah membagi tugas berdasarkan keahlian masing-masing karyawan. Dengan cara membentuk sebuah struktur organisasi fungsional, struktur organisasi tersebut menghimpun seluruh individu yang terlibat dalam suatu aktivitas atau beberapa aktivitas yang berkaitan dalam suatu divisi. Dalam BUMIDA Cabang Syariah Depok, organisasi yang dibagi menurut fungsi dapat memiliki bagian Kepala Cabang, Kepala seksi teknik, keuangan, personalia dan umum, Kepala seksi pemasaran dan Operasional, Staf Polis, Staf keuangan/kasir, Staff Klaim, Staff pemasaran. Seperti yang tergambar pada struktur organisasi yang terlampir. Seorang kepala dalam tiap-tiap bagian pada organisasi tersebut akan bertanggung jawab atas bagiannya masing-masing.
3.4 Fungsi Kepemimpinan
            Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan (leadership) untuk mengarahkan merupakan faktor penting dalam efektivitas manajer. Banyak terjadi organisasi bisnis yang tampaknya akan bangkrut mendapatkan kekuatan baru ketika pimpinan puncaknya diganti meskipun sulit mengidentifikasi karakteristik manajer yangefektif. Sekiranya sikap dan perilaku manajer dapat diidentifikasi, niscaya dapat dipelajari dan diajarkan sehingga mampu meningkatkan efektifitas organisasi.
            Banyak ilmuwan dan ahli penelitian perilaku telah memberikan batasan mengenai kepemimpinan. Salah satu ilmuwan dan ahli penelitian perilaku yang telah memberikan batasan mengenai kepemimpinan, yaitu Ralph M.Stogdill (1971). Batasan yang diajukan adalah Managerial leadership as the process of directing and influencing the task related activities of group members. Kepemimpinan manajerial sebagai proses pengarahan dan memengaruhi aktivitas yang dihubungkan dengan tugas dari para anggota kelompok.
            Berdasarkan batasan di atas, terdapat tiga implikasi penting yang perlu mendapat perhatian.
1.      Kepemimpinan harus melibatkan orang lain atau bawahan. Karena kesanggupan mereka untuk menerima pengarahan dari manajer, para bawahan menegaskan eksistensi manajer dan memungkinkan proses kepemimpinan.
2.      Kepemimpinan mencakup distribusi otoritas yang tidak mungkin seimbang diantara manajer dan bawahan. Manajer memiliki otorita untuk mengarahkan beberapa aktivitas para bawahan, yang tidak mungkin dengan cara yang sama mengarahkan aktivitas manajer.
3.      Di samping secara legal mampu memberikan para bawahan berupa perintah atau pengarahan, manajer juga dapat memengaruhi bawahan dengan berbagai sifat kepemimpinannya.
Mengacu pada pencapaian produktivitas kerja yang maksimum, Siswanto (2005) memberikan batasan kepemimpinan sebagai sifat dan perilaku untuk memengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga membentuk jalinan kerja yang harmonis dengan pertimbangan aspek efisien dan efektif untuk mencapai tingkat produktivitas kerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Dalam PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok, seorang Kepala Cabang sebagai top manager dalam kantor cabang tersebut, dalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan dengan cara kontak pribadi. Instruksi disampaikan secara oral ataupun langsung pribadi disampaikan oleh Kepala Cabang. Tipe kepemimpinan seperti ini, sesuai dengan salah satu tipe kepemimpinan yang dikemukakan oleh G.R Terry (1960). Tipe kepemimpinan seperti ini sering dianut oleh perusahaan kecil atau perusahaan cabang karena kompleksitas bawahan maupun kegiatannya sangatlah kecil. Akibatnya, pelaksanaan selain mudah juga sangat efektif dan memang biasa dilakukan tanpa mengalami prosedural yang berbelit. Kepala Cabang juga memotivasi para bawahan dalam melaksanaan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

3.5  Fungsi Pengendalian
Di antara beberapa fungsi manajemen, perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling) memiliki hubungan erat dan  memiliki peran yang sangat penting, dalam perencanaan, aktivitas organisasi, tujuan utama dan sasaran, serta metode untuk mencapainya ditetapkan dengan jelas. Dalam pengendalian, mengukur kemajuan ke arah tujuan tersebut dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tersebut tepat pada waktunya untuk melakukan tindakan perbaikan sebelum penyimpangan menjadi jauh.
Pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain system umpan balik informasi, membandingkan kinerja actual dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah terdapat penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efisien dan efektif guna mencapai sasaran perusahaan. 
Pengendalian yang efektif berarti pengendalian yang tepat sesuai dengan proses yang harus dilalui tanpa menyimpang dari sistem yang dianut sehingga tahapan yang dilaluinya benar. Pengendalian sebagai suatu sistem, seperti halnya sistem-sistem yang lain memiliki karakteristik tertentu. Secara umum pengendalian yang efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1.      Akurat (Accurate)
Informasi atas kinerja harus akurat.Ketidakakuratan data dari suatu sistem pengendalian dapat mengakibatkan organisasi mengambil tindakan yang akan menemui kegagalan untuk memperbaiki suatu permasalahan atau dapat menciptakan permasalahan baru.
2.      Tepat Waktu (Timely)
Informasi harus dapat dihimpun, diarahkan, dan segera dievaluasi jika akan diambil tindakan tepat pada waktunya guna menghasilkan perbaikan.
3.      Objektif dan Komprehensif (Objective and Comprehensive)
Informasi dalam suatu sistem pengendalian harus mudah dipahami dan dianggap objektif ole individu yang menggunakannya. Maka objektif sistem pengendalian, makin besar kemungkinannya bahwa individu dengan sadar dan efektif akan merespons informasi yang diterima, demikian pula sebaliknya.
4.      Dipusatkan pada Tempat Pengendalian Strategis (Focused on Strategic Control Points)
Sistem pengendalian strategis sebaiknya dipusatkan pada bidang yang paling banyak kemungkinan yang akan terjadi penyimpangan dari standar, atau yang akan menimbulkan kerugian yang paling besar. Sistem pengendalian strategis juga sebaiknya dipusatkan pada tempat di mana tindakan perbaikan dapat dilaksanakan seefektif mungkin.
5.      Secara Ekonomi Realistik (Economically Realistic)
Pengeluaran biaya untuk implementasi harus ditekan seminimum mungkin sehingga terhindar dari pemborosan yang tidak berguna, dengan cara mengeluarkan biaya paling minimum yang diperlukan untuk memastikan bahwa aktivitas yang dipantau akan mencapai tujuan.
6.      Secara Organisasi Realistik (Organizationally Realistic)
Sistem pengendalian harus dapat digabungkan dengan realitas organisasi. Misalnya, individu harus dapat melihat hubungan antara tingkat kinerja yang harus dicapainya dan imbalan yang akan menyusul kemudian.
7.      Dikoordinasikan dengan Arus Pekerjaan Organisasi (Coordinated with the Organization’s Work Flow)
Informasi pengendalian perlu untuk dikoordinasikan dengan arus pekerjaan di seluruh organisasi karena dua alasan. Pertama, setiap langkah dalam proses pekerjaan dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan seluruh operasi. Kedua, informasi pengendalian harus sampai pada semua orang yang perlu untuk menerimanya.
8.      Fleksibel (Flexible)
Pada setiap organisasi pengendalian harus mengandung sifat fleksibel sehingga organisasi tersebut dapat segera bertindak untuk mengatasi perubahan yang merugikan atau memanfaatkan peluang baru.
9.      Preskriptif dan Operasional (Prespective and Operational)
Pengendalian yang efektif dapat mengidentifikasi tindakan perbaikan apa yang perlu diambil setelah terjadi penyimpangan dari standar. Informasi harus sampai dalam bentuk yang dapat digunakan ketika informasi itu tiba pada pihak yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan perbaikan.
10. Diterima Para Anggota Organisasi (Accepted by Organization Members)
Agar sistem pengendalian dapat diterima oleh anggota organisasi, pengendalian tersebut harus bertalian dengan tujuan yang berarti dan diterima. Tujuan tersebut harus mencerminkan bahasa dan aktivitas individu kepada situasi tujuan tersebut dipertautkan.
Fungsi pengendalian yang dilakukan oleh BUMIDA Cabang Syariah Depok berupa tanggung jawab kepada Kepala Cabang. Briefing dan monitoring menjadi rutinitas setiap pagi sebelum memulai aktivitas bekerja. Pengawasan dilakukan oleh Kepala Cabang kepada seluruh karyawan. Meeting mingguan dan rapat bulanan juga dilakukan untuk mengawasi para mitra kerja atau para supervisor. Tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah tidak lain untuk mengukur kegiatan dan kemajuan dari para karyawan, sejauh mana mereka dapat bekerja sesuai dengan tugasnya dan usaha apa yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Serta untuk memantau apakah terjadi penyimpangan-penyimpangan selama mereka menjalankan aktivitas dalam perusahaan.
            Contoh dari pengendalian yang terjadi di BUMIDA Cabang Syariah Depok saat mengontrol laporan keuangan yang dibuat oleh Staf Keuangan / Kasir, laporan tersebut diperiksa terlebih dahulu oleh Kepala Seksi Teknik, Keuangan, personalia dan Umum sebelum ditandatangani, agar tidak ada kesalaan ataupun kejanggalan-kejanggalan pada laporan tersebut. Setelah Kasie Teknik, Keuangan, Personalia dan Umum memeriksa laporan tersebut, Kepala Cabang juga mengoreksi laporan keuangan tersebut sebelum menyetujuinya.
            Setiap bulan dalam kantor BUMIDA Cabang Syariah Depok, diadakan penilaian karyawan. Nilai yang paling rendah adalah E dan sudah pasti keluar dari perusahaan. Karyawan yang mendapat nilai E, pasti telah melakukan kesalahan fatal dalam perusahaan, contohnya merusak nama baik perusahaan. Nilai D diberikan jika karyawan melakukan banyak kesalahan tapi masih dapat ditolerir. Nilai C ntuk karyawan yang melakukan pekerjaannya standar dan biasa-biasa saja. Nilai B (Baik) terdapat tiga tingkatan , single B, double B, dan triple B. Nilai A yaitu amat baik, terdapat dua kategori, single A dan double A. Jika karyawan mendapat nilai double A, karyawan itu mungkin akan mendapatkan peningkatan level jabatan ataupun promosi.  



BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
            Setelah penulis menguraikan secara singkat mengenai PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda Cabang Syariah Depok, berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan tersebut telah melakukan penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatannya. Secara garis besar Penulis dapat Mengambil simpulan sebagai berikut .
Ø  James A.F Stoner dan Charles Wankel (1986:4) memberikan batasan manajemen sebagai berikut : Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi.
Ø  PT.Asuransi Umum BUMIPUTERA MUDA 1967 (selanjutnya disebut BUMIDA) didirikan atas ide pengurus AJB BUMIPUTERA 1912 sebagai induk perusahaan yang diwakili oleh Drs.H.I.K Suprakto dan Mohamad S. Hasyim, MA sesuai dengan akte No.7 tanggal 8 Desember 1967 dari notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, SH yang berkedudukan di Jakarta dan diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.15 tanggal 20 Pebruari 1970. PT.Asuransi Umum BUMIPUTERA MUDA 1967 Unit Syariah (disingkat BUMIDA Syariah) memperoleh izin pendirian sejak 19 Februari 2004, sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan RI NO.Kep-075/KM.6/2004. Secara resmi beroperasi sejak bulan April 2004. Cabang Syariah Depok. PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Syariah Depok didirikan pada tahun 2004 yang pada awalnya bertempat di Jalan Margonda Raya No.304 C, Depok, 16431.
Ø  Perusahaan asuransi BUMIDA Cabang Syariah Depok mempunyai fungsi sosial yang cukup besar kepada masyarakat, khususnya kepada masyarakat yang menjadi anggota asuransi. Karena asuransi meringankan beban masyarakat yang menjadi anggota asuransi.
Ø  Menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat lain umumnya. Dengan menjadi agen asuransi. Serta memperkecil tingkat pengangguran.
Ø  Manajemen di dalam BUMIDA Cabang Syariah Depok tergolong kedalam manajemen sistem terbuka. Yaitu sistem yang berinteraksi secara dinamis dengan lingkungannya.
Ø  Aktivitas utama yang dilakukan dalam kantor cabang adalah memproses polis asuransi untuk para nasabah yang baru mendaftar, dan menerima klaim dari para nasabah yang mengajukan klaim.
Ø  Perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Fungsi Perencanaan utama yang dibuat oleh PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 adalah Visi dan Misi perusahaan, modal setor sebesar Rp 100 M, dengan strategi yaitu dengan mengedepankan kualitas kinerja di semua bidang, diantaranya akan tetap focus memaksimalkan Gerakan Sinergi Terpadu (GESIT). Dan dengan mempertebal Sense of Belonging untuk menggalang rasa kebersamaan, PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 akan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan
Ø  Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerja, penetapan hubungan anta pekerjaan yang efektif di antara mereka, dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian yang diterapkan dalam BUMIDA Cabang Syariah Depok adalah membagi tugas berdasarkan keahlian masing-masing karyawan. Seperti yang tergambar pada struktur organisasi yang terlampir.
Ø  Kepemimpinan sebagai sifat dan perilaku untuk memengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga membentuk jalinan kerja yang harmonis dengan pertimbangan aspek efisien dan efektif untuk mencapai tingkat produktivitas kerja sesuai dengan yang telah ditetapkan. Kepala Cabang sebagai top manager dalam kantor, BUMIDA Cabang Syariah Depok dalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan dengan cara kontak pribadi. Instruksi disampaikan secara oral ataupun langsung pribadi disampaikan oleh Kepala Cabang.
Ø  Pengendalian yang efektif berarti pengendalian yang tepat sesuai dengan proses yang harus dilalui tanpa menyimpang dari sistem yang dianut sehingga tahapan yang dilaluinya benar. Fungsi pengendalian yang dilakukan oleh BUMIDA Cabang Syariah Depok berupa tanggung jawab kepada Kepala Cabang. Briefing dan monitoring menjadi rutinitas setiap pagi sebelum memulai aktivitas bekerja.




DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, Bedjo. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Stogdill, Ralph M. 1974. Handbook of Leadership (A Survey of Theory and Research).
New York : The Free Press A Division of McMillan Publishing.
Stoner, James AF. dan Charles Wankel. 1986. Management. Third Edition. Prentice Hall.
Terry, G.R. 1975. Principles of Management. Disadur oleh Moekijat. Bandung: Alumni.
Wahyudi, JB. 1994. Dasar-dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar